Mutiara Kata:

"Dan tuntutlah dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu dari dunia dan berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu dan janganlah engkau melakukan kerosakan di muka bumi sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat kerosakan." (QS Al-Qasas: 77)


11 April 2009

PEROSAK HATI


Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rosak, maka rosak jugalah perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerosakan mestilah sentiasa diamalkan. Tentang perosak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara iaitu Pergaulan di luar batasan (baik dan buruk); Banyak angan-angan kosong; Bergantung selain kepada Allah SWT; Makan secara berlebih-lebihan; dan Banyak tidur.

1. Pergaulan Di Luar Batasan
Pergaulan adalah perlu, tetapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif. Kita sering menyaksikan orang yang hancur hidupnya dan kehidupannya gara-gara pergaulan di luar batasan. Biasanya output semacam ini, kerana tujuan pergaulannya untuk dunia semata-mata. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Kerana itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal kerana tersalah memilih teman.

Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (QS Al-Furqan:27-29). "Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS Az-Zukhruf:67). "Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (QS Al-Ankabut:25). Inilah pergaulan yang didasarkan oleh tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka persahabatan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat. Kerana itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya bertunjangkan kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika persahabatan itu untuk mendapatkan kecintaan dan ridha Allah SWT.

2. Banyak Angan-Angan Kosong
Angan-angan kosong ibarat lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang yang kerugian. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang kerugian. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta sentiasa mempermainkannya laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka. Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah sekitar ilmu, iman dan amal soleh yang mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi SAW memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.

3. Bergantung Selain Kepada Allah SWT
Ini adalah faktor terbesar perosak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung selain kepada Allah. Jika seseorang bertawakkal selain kepada Allah SWT maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah SWT berfirman: "Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (QS Maryam:81-82) "Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentera yang disiapkan untuk menjaga mereka." (QS Yaa Sin:74-75)

Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung selain kepada Allah SWT. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah labah-labah. Dan rumah labah-labah adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangunkan di atas kebergantungan selain kepada Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman: "Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (QS Al-Isra':22) Kadang-kadang keadaan sebahagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebahagian lagi kadang-kadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebahagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung selain kepada Allah SWT (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.

4. Makan Secara Berlebih-lebihan
Makanan perusak ada dua jenis. Pertama, merosakkan kerana zat dan ia terbahagi menjadi dua jenis. Yang diharamkan kerana hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan kerana hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik karena paksaan, malu atau takut terhina. Kedua, merosakkan kerana melampaui ukuran dan timbangannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan yang melampaui batasan. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan kerananya ia mudah dipengaruhi godaan syaitan.

Syaitan bergerak di dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempitkan aliran darah dan menghalang laluan syaitan. Sedangkan kekenyangan memperluaskan aliran darah dan membuat syaitan bergerak bebas. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan seterusnya merugikan. Dalam sebuah hadis masyhur disebutkan: "Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim).

5. Banyak tidur
Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan menjadikan kita lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat diperlukan. Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di waktu pagi atau petang. Bahkan tidur pada waktu pagi dan petang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara solat Subuh dengan terbitnya matahari. Kerana itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mahu tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibahagi-bahagikannya rezeki, saat diberikan keberkatan. Kerananya, tidur pada waktu itu hendaknya kerana benar-benar sangat terpaksa. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasulullah SAW.
.

Tiada ulasan: