Al-Haudh dari sudut bahasa bermaksud kolam atau tempat air, tetapi yang dimaksudkan haudh di sini adalah telaga Rasulullah SAW kerana Allah SWT menyediakan sebuah telaga yang diperuntukkan khas kepada Nabi Muhammad SAW yang terletak di padang Mahsyar pada hari akhirat kelak.
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW berkhutbah di Ghadir Khom: "Sesungguhnya aku meninggalkan di tengah-tengah kamu dua perkara yang berat (As-Thaqalain), Kitab Allah dan Itrahku (keturunanku, yakni Ahlul Bait Baginda), dan bahawa keduanya tidak akan berpisah sehingga kelak datang kepadaku di Telaga Haudh."
Setiap nabi memiliki telaga yang diperuntukkan kepada umat masing-masing. Namun telaga Rasulullah SAW merupakan telaga yang berlainan dengan telaga-telaga para nabi-nabi yang lain. Telaga Baginda SAW adalah telaga paling besar, paling indah, paling lazat airnya, dan paling ramai dikunjungi oleh umatnya.
Sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai al-haudh (telaga) dan mereka saling berbangga diri, siapa di antara mereka yang paling banyak peminumnya (pengikutnya). Dan sungguh aku berharap, akulah yang paling banyak pengikutnya.” (HR Tirmidzi)
Rasulullah SAW juga bersabda: “Dialirkan pada telagaku itu dua saluran air yang (bersumber) dari (sungai al-Kautsar) di Syurga…” (HR Muslim)
Anas bin Malik RA menceritakan: “Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW berada di tengah-tengah kami, tiba-tiba baginda mengantuk sekejap. Kemudian Baginda mengangkat kepala sambil tersenyum. Maka kami pun bertanya: “Apa yang membuatkan Tuan tersenyum, ya Rasulullah?” Baginda menjawab: “Baru saja diturunkan kepadaku sebuah surah.” Lalu Beliau membaca: (maksudnya):
“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al-Kautsar. Maka dirikanlah solat kerana Tuhanmu dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).” (QS Al-Kautsar: 1-3)
Kemudian Rasulullah SAW berkata: “Apakah kalian tahu apakah Al-Kautsar itu?” Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Al-Kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Tuhanku ‘Azza wa Jalla untukku. Di sana, terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah (sumber air) telaga yang akan didatangi umatku pada hari Kiamat. Jumlah gayungnya sebanyak bintang-bintang.” (HR Muslim)
Rasulullah SAW bersabda: “Telagaku (panjang dan lebarnya) satu bulan perjalanan. Airnya lebih putih daripada susu, baunya lebih harum daripada kasturi, cawannya sebanyak bintang di langit. Sesiapa yang minum darinya, dia tidak akan haus untuk selamanya.” (HR Bukhari & Muslim)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya telagaku itu lebih panjang dari jarak antara Aylah (sebuah kota di teluk ‘Aqobah, Jordan) dan ‘Adan (kota Yaman). Seseungguhnya air telagaku itu lebih putih dari salji, lebih manis dari madu dicampur susu, serta bejana-bejananya lebih banyak dari bintang-bintang. Aku sungguh akan menjaganya dari orang lain, sebagaimana seseorang menjaga telaganya dari unta orang lain.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apakah pada hari itu tuan mengenali kami?” Baginda SAW menjawab: “Ya. Kalian punya tanda yang tidak dimiliki oleh umat lain. Kalian datang kepadaku dengan dahi dan kaki bercahaya putih kerana wuduk.” (HR Muslim)
Namun, ada sebahagian dari kalangan umat Nabi Muhammad SAW yang akan diusir ketika ingin mendatangi telaga itu. Di antara mereka adalah orang-orang yang menyimpang atau mengubah ajaran sebenar (sunnah) Rasulullah SAW atau kembali kafir setelah beriman selepas kewafatan Baginda.
Sabda Rasulullah SAW: “Aku adalah pendahulu kalian menuju telaga. Siapa saja yang melewatinya, pasti akan meminumnya. Dan sesiapa meminumnya, niscaya tidak akan haus selamanya. Nanti akan datang beberapa orang yang aku mengenali mereka dan mereka mengenaliku, namun mereka terhalangi dari menemui diriku.” (HR Bukhari & Muslim)
Rasulullah SAW bersabda: “Aku berkata: “Mereka termasuk umatku!” Namun muncul jawapan: “Engkau tidak mengetahui perkara yang mereka ada-adakan selepas sepeninggalanmu.” Aku pun berkata: “Pergi dari sini! Pergi dari sini! Bagi orang yang mengubah (ajaran agama) setelahku.” (HR Bukhari)
Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya selepasku nanti akan ada para pemimpin yang melakukan kezaliman dan pembohongan. Sesiapa pergi kepada mereka lalu membenarkan pembohongan mereka dan menolong kezaliman mereka, maka dia bukan dariku dan aku bukan darinya dan dia tidak akan dapat mendatangi telagaku. Sesiapa yang tidak membenarkan pembohongan mereka dan tidak menolong kezaliman mereka, maka dia dari kalanganku dan aku dari kalangannya dan dia akan dapat mendatangi telagaku.” (HR Ahmad, Nasai dan Tirmidzi)
“Ya Allah.. Izinkan dan permudahkanlah bagi kami agar dapat meminum air dari telaga Rasulullah SAW di akhirat kelak. Amin, ya Rabbal ’alamin...”
Wallahu a’lam..
Setiap nabi memiliki telaga yang diperuntukkan kepada umat masing-masing. Namun telaga Rasulullah SAW merupakan telaga yang berlainan dengan telaga-telaga para nabi-nabi yang lain. Telaga Baginda SAW adalah telaga paling besar, paling indah, paling lazat airnya, dan paling ramai dikunjungi oleh umatnya.
Sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai al-haudh (telaga) dan mereka saling berbangga diri, siapa di antara mereka yang paling banyak peminumnya (pengikutnya). Dan sungguh aku berharap, akulah yang paling banyak pengikutnya.” (HR Tirmidzi)
Rasulullah SAW juga bersabda: “Dialirkan pada telagaku itu dua saluran air yang (bersumber) dari (sungai al-Kautsar) di Syurga…” (HR Muslim)
Anas bin Malik RA menceritakan: “Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW berada di tengah-tengah kami, tiba-tiba baginda mengantuk sekejap. Kemudian Baginda mengangkat kepala sambil tersenyum. Maka kami pun bertanya: “Apa yang membuatkan Tuan tersenyum, ya Rasulullah?” Baginda menjawab: “Baru saja diturunkan kepadaku sebuah surah.” Lalu Beliau membaca: (maksudnya):
“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al-Kautsar. Maka dirikanlah solat kerana Tuhanmu dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).” (QS Al-Kautsar: 1-3)
Kemudian Rasulullah SAW berkata: “Apakah kalian tahu apakah Al-Kautsar itu?” Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Al-Kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Tuhanku ‘Azza wa Jalla untukku. Di sana, terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah (sumber air) telaga yang akan didatangi umatku pada hari Kiamat. Jumlah gayungnya sebanyak bintang-bintang.” (HR Muslim)
Rasulullah SAW bersabda: “Telagaku (panjang dan lebarnya) satu bulan perjalanan. Airnya lebih putih daripada susu, baunya lebih harum daripada kasturi, cawannya sebanyak bintang di langit. Sesiapa yang minum darinya, dia tidak akan haus untuk selamanya.” (HR Bukhari & Muslim)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya telagaku itu lebih panjang dari jarak antara Aylah (sebuah kota di teluk ‘Aqobah, Jordan) dan ‘Adan (kota Yaman). Seseungguhnya air telagaku itu lebih putih dari salji, lebih manis dari madu dicampur susu, serta bejana-bejananya lebih banyak dari bintang-bintang. Aku sungguh akan menjaganya dari orang lain, sebagaimana seseorang menjaga telaganya dari unta orang lain.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apakah pada hari itu tuan mengenali kami?” Baginda SAW menjawab: “Ya. Kalian punya tanda yang tidak dimiliki oleh umat lain. Kalian datang kepadaku dengan dahi dan kaki bercahaya putih kerana wuduk.” (HR Muslim)
Namun, ada sebahagian dari kalangan umat Nabi Muhammad SAW yang akan diusir ketika ingin mendatangi telaga itu. Di antara mereka adalah orang-orang yang menyimpang atau mengubah ajaran sebenar (sunnah) Rasulullah SAW atau kembali kafir setelah beriman selepas kewafatan Baginda.
Sabda Rasulullah SAW: “Aku adalah pendahulu kalian menuju telaga. Siapa saja yang melewatinya, pasti akan meminumnya. Dan sesiapa meminumnya, niscaya tidak akan haus selamanya. Nanti akan datang beberapa orang yang aku mengenali mereka dan mereka mengenaliku, namun mereka terhalangi dari menemui diriku.” (HR Bukhari & Muslim)
Rasulullah SAW bersabda: “Aku berkata: “Mereka termasuk umatku!” Namun muncul jawapan: “Engkau tidak mengetahui perkara yang mereka ada-adakan selepas sepeninggalanmu.” Aku pun berkata: “Pergi dari sini! Pergi dari sini! Bagi orang yang mengubah (ajaran agama) setelahku.” (HR Bukhari)
Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya selepasku nanti akan ada para pemimpin yang melakukan kezaliman dan pembohongan. Sesiapa pergi kepada mereka lalu membenarkan pembohongan mereka dan menolong kezaliman mereka, maka dia bukan dariku dan aku bukan darinya dan dia tidak akan dapat mendatangi telagaku. Sesiapa yang tidak membenarkan pembohongan mereka dan tidak menolong kezaliman mereka, maka dia dari kalanganku dan aku dari kalangannya dan dia akan dapat mendatangi telagaku.” (HR Ahmad, Nasai dan Tirmidzi)
“Ya Allah.. Izinkan dan permudahkanlah bagi kami agar dapat meminum air dari telaga Rasulullah SAW di akhirat kelak. Amin, ya Rabbal ’alamin...”
Wallahu a’lam..